I'tiraaf


Met malem Han...
Akhirnya kusebut jua nama-Mu, tumben!
Han, aku tahu betapa telah kurang ajarnya diriku pada-Mu
Ketika Engkau kegirangan berlari menyambutku,
aku malah mengejekmu dengan berlari ke tempat pelacuran.
Ketika Dikau mengintip perlahan menanti jumpa-ku,
aku malah selingkuh bercinta dengan manusia.
Ketika Engkau mengalah menunggu sapa-ku dengan harap dan cemas,
Aku malah sok sibuk, mabuk kekuasaan dan uang.

Han, aku tau betapa Engkau terlalu berbaik sangka padaku,
disaat aku berganti agama dengan menyembah syahwat dan materi,
Engkau hanya berkata : “Ah, kekasihku sedang lupa”.
Tapi pada saat aku terjepit, melarat dan bokek,
Betapa aku sangat buruk sangka pada-Mu,
dengan mengira Kau tak peduli lagi padaku.
Ah, sungguh ku merasa betapa
brengsek-nya aku aku pada-Mu!

Han, malam ini jika Engkau masih berkenan
dengan malu-malu kuhadapkan wajahku yang buruk ini.
Wajah yang penuh dengan peluh nafsu dan syahwat;
syahwat perut, syahwat kelamin, syahwat materi,
syahwat politik, syahwat kekuasaan,
dan sejuta syahwat kemunafikan.
Han, malam ini kulihat kelaminku berwarna-warni
dan tubuhku luka berlumuran darah,
baju imanku robek-robek, taqwa-ku berserak-serak,
dzikirku kaku, lidahku kelu, hatiku sesak, amuk, pecah, remuk, morak-marik.!
Tapi aku terlalu tolol jika tak kembali pada-Mu!

Tuhan, di malam hening ini dan jam dinding yang berdetak
Terimalah sujud hambamu yang buruk rupa dan kacau balau ini.
Tuhan, amuklah aku dengan rahmat-Mu
dalam dzikir-Mu yang agung dan syahdu.
Laa... ilaa ha ilallah.
Pada-Mu ya Allah yang Maha Cinta

0 komentar: