Time of the Oath


Bunyi kepik yang bersenggama di kolong meja
perlahan menidurkanku dalam hanyut mimpimu
Ketika ku terbangun pada lolongan serigala
yang memetik mawar dari keningmu

Betapa ku terkejut ketika matahari tak terbit lagi
dan rembulan yang telah dikunyah-kunyah Iblis
Atau bumi yang tlah dicabik-cabik Dajjal

Eureka!!
Seru Archimides yang baru saja menemukan teori relativitas
Dan betapa terkejutnya Einstein
ketika rumus Kuantum Energinya menghancurkan dunia
dan Sidharta yang tak henti menangisi manusia

Bodhidarma...
inikah kemanusiaan itu yang membunuh anaknya sendiri?
Atau seperti Icarus yang terbang meminjam sayap Gatotkaca
Dan ambisi Gajah Mada yang tinggal cerita

Pada sepotong batu dan sebongkah kaca
ku bercermin melihat dunia yang penuh luka
Pada euforia sampah industri-mu yang menikam manusia
Atau kesombongan kapitalisme-mu yang menghisap darah kami
Pada batu nisan sosialisme yang gagal mengangkat senjata
Dan Marx yang termenung pada jalan ketiga Giddens
dan Gramscy yang hanya bisa melawan dari penjara
Atau Hitler yang mati bunuh diri

Pada sebutir Gunung dan kepingan Laut yang menjelma menjadi darah
dan Cleopatara yang tak malu bercumbu dengan Marc Anthony
atau seperti Dedes yang membiarkan dirinya disetubuhi Arok
Dan betapa banyak anak-anak kami lahir di tepian jalan
pada sampah yang berceceran dan selokan yang penuh comberan
Inikah anak-anak mulia itu...?
Jiwa-jiwa suci yang hidup dari Roh Kudus Tuhanmu?
Wahai Tuhan yang Maha Cinta...
Betapa kami malu menyebut diri kami manusia!

Tiba-tiba matahari terbit lagi,
Ahoiii... tapi tidak dari timur, sayang!
Dan orang-orang berseru...
“Celakalah kita.. Matari tlah terbit dari barat”
“Ayo.. siapa jual tiket ke surga?”
“Kami beli berapapun harganya!”
Dan Isa tertawa dari surga
melihat salib Yudas terjatuh dari langit Gereja!

0 komentar: