Selamat Tahun Baru, Kawan? (1)


Selamat Tahun Baru, Kawan…!
Kami adalah manusia kalah
dari bangsa yang terjajah…

Prek! Terjajah gundulmu! Kita sudah merdeka, Cing..
sejak tahun 45 pastinya
Ayolah.., tak usah terlalu banyak elegi..
kita nikmati saja malam ini..
Ayo, tiup terompetmu…
Teeet…! Toeet..! Preet..! Toet, toet, toet….

Dulu kami tak mengenal tahun baru…
kami adalah bangsa purba
dengan budaya yang teramat tua
tulang belulang nenek moyang kami
bahkan jadi komoditi di negeri ini..

lalu bangsa-bangsa berwarna singgah di pulau kami
membawa dupa, kemenyan dan dewa-dewa..
Kami pun berlayar hingga benua dan samudra

Lalu saat itupun tiba,
betapa banyak manusia berkulit babi
dengan topi baja, tongkat berapi dan mesiu
membunuhi kepala suku kami, merampoki tanaman kami,
menenggelamkan kapal-kapal kami, merampas tanah kami

Hingga berabad-abad lamanya
kami adalah bangsa kuli
yang hanya tahu kerja rodi hingga mati
Kapal kami pun tak pernah berlayar lagi
hingga lupa pada laut, bau ombak dan panas matahari..
Kamipun lupa cara berperang,
membuat senjata, memahat arca dan candi..
kami pun terpaksa jadi petani

Hai.. Bung! Sudahlah… tak usah mendongeng cerita basi!
Ini saja yang pasti.. Tahun telah berganti..
Kita sambut abad baru, jaman baru..
Lupakan saja cerita kuno tentang candi,
arca batu dan fosil purba…
biarkan saja maling merampoknya
toh sudah tak ada gunanya buat kita…
kita pun tak punya museum tuk menampungnya
tak ada pula anggaran tuk mengurusnya…
Hai… Ayo… datanglah ke negeri kami,
negeri kaya raya dengan warisan purba
silahkan menikmati negeri kami
silahkan merampoki peninggalan kami
toh, nenek moyang kami juga sudah mati…
Eiit.., tapi jangan lupa, hasilnya nanti kami juga dibagi..!

Hopla…
Mesin uap telah tercipta
dan Edison menemukan konstanta cahaya…
Jaman baru industri bermula...

Kami pun membangun jalan besi
hingga anak-anak kami mati tak terurusi
Dan kami mulai tak menanami padi
hingga anak-anak kami lupa pada nasi
Sawah ladang kami pun telah tergadai,
tanam paksa dan land rente Meneer bilang…
Kami pun pura-pura bersekolah
hanya untuk sekedar tahu baca tulis Eropa dan sedikit berhitung
sekedar jadi babu dan kuli di pabrik gula

Selamat Tahun Baru, Kawan…
Beruntung, kami tak sengaja berproklamasi…
Jadilah kami bangsa yang “seolah-olah” merdeka…
lalu kami belajar mengurus negeri…

0 komentar: