Mengapa Harus Komisariat IPNU-IPPNU?

(september 2007, era prima nugraha)

Pertanyaan diatas selalu menjadi hal yang menggelitik bagi penulis ketika masa SMA dulu. Sebetulnya bukan hal yang aneh mempertanyakan segala sesuatu sampai ke akarnya. Itu merupakan naluri dasar manusia atau rumus psikologis menurut Sigmund Freud tentang “latar belakang” atau “motif” orang melakukan sesuatu. Bahasa ilmiahnya adalah “alasan epistimologis”. Jika diturunkan mungkin akan timbul pula pertanyaan sejenis seperti : “Apa manfaatnya bagiku?” “Emang penting buat gue?” dan lain sebagainya.

Dalam sudut pandang perkembangan manusia, dimana usia remaja merupakan usia “kritis” baik dalam arti sebenarnya maupun filosofis, pertanyaan diatas sangatlah wajar. Ini tidak ada bedanya seperti pertanyaan : “Kenapa saya harus sekolah?” “Kenapa saya harus beragama Islam?” “Pentingkah orang Sholat?” “Benarkah Tuhan saya Allah?” “Benarkah setan, demit, tuyul, bujungan ada?” Sekali lagi ini tidaklah aneh dalam fase kritis remaja tentang “pencarian jati diri dan aktualisasi ego”. Secara lebih maju, Ibrahim kecil ketika balita bahkan sudah memasuki fase ini, ketika mempertanyakan dan mencari Tuhan melalui fenomena alam.

Menjadi menarik ketika objek pertanyaannya adalah “IPNU-IPPNU Komisariat”. Sesuatu yang relatif asing bagi sebagian remaja dan pelajar kita, walaupun bagi sebagian yang lain mungkin bukanlah hal yang asing. Sebagai sebuah organisasi, IPNU-IPPNU tentu tidak ada bedanya dengan organisasi yang lain baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Ini sama seperti jenis kendaraan, baik bus umum, kereta api, kapal, pesawat terbang, becak, pit onthel atau gerobak sapi adalah sama-sama jenis kendaraan, tinggal apa orientasi kebutuhannya.
IPNU-IPPNU sama juga seperti halnya Pramuka, PMR, OSIS, Klub Pecinta Alam, Klub Anak Gaul Sekolah, Klub Anak Jomblo, dll. adalah sama sebagai sebuah organisasi. Lalu apa yang membedakannya? Bedanya adalah pada oerintasi dan spesifikasi. Atau nilai jual apa yang diberikan atau ditawarkan oleh organisasi tersebut. Disinilah kemudian antara motivasi dan nilai jual organisasi berpadu menjadi hasrat individu untuk menentukan pilihan.

Kemudian apa yang ditawarkan IPNU-IPPNU di tingkatan Komisariat Sekolah? IPNU-IPPNU menawarkan banyak hal yang tidak dijumpai pada organisasi lainnya di tingkat sekolah. Jika OSIS hanya menawarkan ketrampilan standar berorganisasi yang didukung oleh status quo (birokrasi sekolah), dan PMR, PA ataupun Pramuka yang hanya menawarkan satu jenis kegiatan secara spesifik, atau Klub Gaul Sekolah/Klub Jomblo yang hanya menawarkan satu jenis lingkungan pergaulan, maka IPNU-IPPNU mempunyai bargaining atau nilai tawar yang lebih dari organisasi yang lain. IPNU-IPPNU jelas lebih kompleks dan komprehensif dalam ruang geraknya, yang tentu saja lebih memperkaya kemampuan seseorang dalam proses perkembangan individu maupun kelompok.

Sebagai sebuah organisasi yang menyejarah, IPNU-IPPNU tidak hanya menawarkan kemampuan praktis sebagai skill standar dalam berorganisasi. Di level basis pengetahuan, IPNU-IPPNU mempunyai pemahaman yang sangat baik dalam ranah kebangsaan maupun keislaman baik secara lokal maupun internasional. Di level jaringan, tidak ada organisasi sehebat IPNU-IPPNU, organisasi dan kadernya tersebar mulai dari tingkat grumbul di desa, kecamatan, kabupaten, hingga tingkat propinsi dan nasional. Belum lagi jaringan di wilayah kultur yang meliputi seluruh jaringan Islam Ahlussunah wal jamaah dengan basis masjid, pesantren dan ulamanya. Secara akses formal, kader IPNU-IPPNU menyebar ke berbagai sektor mulai dari birokrasi pemerintahan, sektor akademisi dan sekolah, sektor profesional (wartawan, pengusaha, LSM, dll.), sektor politik, dll. Tercatat di kab. Banyumas 4 orang kader IPNU-IPPNU yang saat ini menduduki jabatan Legislatif, 5 orang di sektor pejabat birokrasi, 3 orang sebagai Dosen Tetap di Perguruan Tingggi Negeri, belum lagi yang bergerak di sektor profesional, menjabat di sektor publik maupun swasta. Sungguh organisasi yang sangat besar dan kaya sebetulnya.***

*Penulis adalah mantan Ketua Cabang IPNU Kab. Banyumas,
Saat ini aktif sebagai Pengurus Wilayah IPNU Jawa Tengah

0 komentar: