Shadow of the Past


Lalu akan kau kemanakan
semua cerita dan kenangan tentang kita?
Bagaimana aku harus berkata pada tiap jengkal tanah
dan padang rumput yang pernah kita lalui.
Pada hutan cemara dan angin sepoi yang menidurkan kita
Pada tiap tempat yang pernah kita singgahi
dan bulan merah jambu yang selalu menyapa
Bagaimana ku mesti menjawab ketika mereka bertanya :
“Duhai putra Bisma, kemana perginya kekasih yang kau cinta?”

Lalu gunung gemunung itu tlah kehilangan dasar imagi
Sindoro-Sumbing kini tak lagi agung dalam rentang jalan yang kulalui
Lalu bising jalanan kota yang sumpek dan semrawut itu
seperti angin lalu saja di telingaku
Atau seperti sup buah yang tlah hilang segarnya

Lalu setiap malam setelah hari pernikahanmu
adalah satu tusukan pisau yang menghujam kalbu
Lalu aku hidup dalam seratus malam
yang penuh dengan seratus tikaman pisau,
mengalir beranak-anak air mata darah
Lalu pada seribu malam, beribu-ribu malaikat
datang dengan seribu bintang
Dan aku tersungkur pada tikaman
pisaumu yang keseribu

Kemudian tanah ini akan mencintaiku?
Dalam dekapan bumi yang begitu dingin
dan begitu asin...

0 komentar: